A.
ANATOMI
ü Saluran cerna ( traktus
gastrointestinal )
1. Mulut.
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Gaster
(Lambung)
5. Usus
Halus
· Duodenum
( usus dua belas jari )
· Jejenum
( usus kosong )
· Ileum
( usus penyerapan )
6.
Usus Besar
· Colon
senden
· Colon
transversum
· Colon
desenden
· Colon
sigmoid
7.
Rektum
8.
Anus
ü Organ-organ assesoris / tambahan
1. Gigi
2. Lidah
3. Kelenjar
ludah
4. Hati
5. Kandung
Empedu
6. Pankreas
B.
FISIOLOGI
Sistem
pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai
dari mulut sampai anus) adalah sistem organ
dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan
(faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
ü Fungsi sistem pencernaan
1. Menerima
nutrient ( proses menelan / ingesti ).
2. Menghancurkan
nutrient dalam bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai dan memasuki aliran
darah ( proses pencernaan / digesti).
3. Memungkinkan
molekul-molekul tadi untuk memasuki aliran darah (proses penyerapan / absorbsi)
sehingga dapat dikirimkan keseluruh jaringan. Dimana semua proses tersebut
dikoordinasi oleh gerakan otot halus dan sekresi saluran pencernaan.
ü Struktur sistem
pencernaan
· Traktus Gastrointestinal (saluran
pencernaan)
a. Mulut.
Merupakan suatu
rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan
bagian awal dari sistem
pencernaanlengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan
masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput
lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan
lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Saliva (air liur),
sekresi yang berkaitan dengan mulut yang diproduksi oleh tiga kelenjar saliva
utama yaitu parotis, submandibula, sublingual yang terletak di rongga mulut
yang dikeluarkan melalui duktus didalam mulut.
Saliva terdiri atas
99,5% air serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein saliva yang terpenting
adalah amilase, mukus, dan lisozim.
ü Fungsi dari saliva dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Air
liur memulai proses pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur,
suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
b. Air
liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan,
sehingga mereka saling menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya mukus
yang kental dan licin.
c. Air
liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh lisozim suatu
enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu kedua dengan membilas
bahan makanan yang mungkin digunakan oleh bakteri.
d. Air
liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil
pengecap, sehingga kita dapat merasakan rasa makanan.
e. Air
liur membantu kita dalam berbicara dengan membasahi lidah dan bibir.
f. Air
liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu kebersihan mulut dan
gigi. Karena air liur terus menerus membilas sisa makanan yang tersisa di
mulut.
g. Air
liur memiliki senyawa penyangga bikarbonat yang menetralkan asam di makanan dan
asam yang dihasilkan oleh flora normal yang ada di mulut, untuk mencegah karies
gigi.
Walaupun memiliki banyak fungsi namun enzim amilase
saliva tidaklah esensial karena walau tidak adanya enzim tersebut enzim amilase
pankreas dapat menyelesaikan pencernaannya, serta waktu kontak antara substrat
dengan enzim amilase saliva tidaklah optimum dikarenakan cepatnya waktu
mengunyah dan menelan makanan.
Makanan
dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah
dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan
enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi
dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara
langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
ü Palatum terdiri atas 2 bagian
yaitu :
a. Palatum
durum ( palatum keras ) yang tersusun atas tajuk – tajuk palatum dan sebelah
depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari dua tulang palatum.
b. Palatum
mole ( palatum lunak ) terletak dibelakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput
lendir. Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang
berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan
tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh
gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot
ritmik yang disebut dengan peristaltik.
b. Pharinx.
Merupakan penghubung
antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung
faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung
kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga
mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana,
keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari;
Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media adalah
bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior adalah bagian yang
sama tinggi dengan laring.
Bagian superior
disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas
kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang
menghubungkan orofaring dengan laring
c. Esophagus.
Kerongkongan
adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan
mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari
bahasa Yunani: ?i??, oeso – “membawa”, dan ??????, phagus – “memakan”).
Esofagus
bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.Menurut histologi.
ü Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
a. bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka).
b. bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus).
c. serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
d. Lambung.
Merupakan
organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari
3 bagian yaitu:
a. Kardia.
b. Fundus.
c. Antrum.
Makanan
masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
ü Lendir
Lendir
melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
ü Asam klorida (HCl)
Asam klorida
menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah
protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap
infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
ü Prekursor pepsin (enzim
yang memecahkan protein).
e. Usus halus.
Usus halus
atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut
zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir
(yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus
halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler
), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa (Sebelah Luar).
Usus halus
terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1.
Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua
belas jari atau duodenum adalah bagian
dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan
berakhir di ligamentum Treitz.
Usus dua
belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar
pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran
yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum
berasal dari bahasa Latin
duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung
melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan.
2. Usus kosong (Jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum)
dan usus penyerapan (ileum).
Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter,
1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan
dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara
hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak
Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong
dan usus penyerapan secara makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti
"lapar" dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa
Laton, jejunus, yang berarti "kosong”.
3.
Usus penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah
bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa)
dan berfungsi menyerap vitamin B12
dan garam-garam empedu.
f. Usus besar.
Usus
besar atau kolon dalam anatomi adalah
bagian usus antara usus buntu danrektum. Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses.
Usus
besar terdiri dari :
·
Kolon asendens (kanan).
·
Kolon transversum.
·
Kolon desendens (kiri)
·
Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri
yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus
besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi
iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah
diare.
g. Usus buntu (Sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam
istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil.
Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar,
sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian
atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
h. Umbai cacing (Apendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat
menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau
peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix)
adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing
terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun
lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal
atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang
percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan),
sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.
Operasi
membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
i. Rectum.
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material
akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan.
Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa
dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang
lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.
j. Anus
Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan
dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama
anus.
· Organ-organ assesoris
a. Gigi.
Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan
geraham. Gigi
seri terletak di depan berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong
makanan. Di samping gigi seri terdapat gigi taring. Gigi taring berbentuk
runcing yang berguna untuk merobek makanan. Di belakang gigi taring terdapat
gigi geraham yang mempunyai fungsi menghaluskan makanan.
o Setiap
gigi tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut :
ü Puncak
gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
ü Leher
gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas
antara mahkota dan akar gigi.
ü Akar
gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
o Lapisan-lapisan
gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.
ü Email
Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi.
Email berfungsi melindungi tulang gigi. Jika
email rusak, maka gigi akan rusak pula.
ü Tulang
gigi.
Di
lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin berupa
jaringan berwarna kekuningan.
ü Semen
gigi
Di lapisan luar akar
gigi terdapat semen gigi atau sementum.
ü Rongga
gigi
Di
bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan
pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan
mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.Susunan gigi
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26 bulan.Gigi pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6 sampai 14 tahun gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap.
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26 bulan.Gigi pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6 sampai 14 tahun gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap.
Gigi tersusun berderet pada rahang atas dan bawah.
Gigi susu berjumlah 20 buah terdiri atas gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah,
dan gigi geraham 8 buah. Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah yang
terdiri dari gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham depan 8
buah, dan gigi geraham belakang 12 buah. Dengan demikian kalian dapat menemukan perbedaan
jumlah antara gigi susu dan gigi tetap.
b. Lidah.
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di
dalam mulut mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah
juga berfungsi untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat
daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam,
manis, dan pahit.
Lidah terdiri dari
otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini dapat
digerakkan ke seluruh arah.
o Lidah dibagi atas 3 bagian :
a) Radiks
lingua = pangkal lidah.
b) Dorsum
lingua = punggung lidah.
c) Apeks
lingua = ujung lidah.
Pada pangkal lidah
yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada
waktu kita menelan makanan, supaya makanan tidak masuk ke jalan napas.
Punggung lidah (
dorsum lingua ) terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf pengecap.
Frenulum lingua.
Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-kira
ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
Flika sublingua.
Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum linguadi sini terdapat pula lipatan
selaput lendir.
Pada pertengahan
flika sublingua ini terdapat saluran dari glandula parotis, sub maksilaris dan
glandula sub lingualis.
Fungsi lidah yaitu
mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan, serta
merasakan makanan.
Otot
Lidah
Otot-otot ekstrinsik
lidah berasal dari rahang bawah ( M. Mandibularis, os Hioid dan Prosesus
stiloid ) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot
intrinsik yang terdapat pada lidah.
M. Genioglossus
merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam
yang menyebar sampai radiks lingua.
c. Kelenjar Ludah.
o
Macam
kelenjar ludah
a) Kelenjar Parotis
Kelenjar parotis adalah kelenjar-liur yang terbesar.Ia
dikelilingi oleh ramus mandibula dan menyekresikan air liur melalui Duktus
Stensen menuju kavum oral untuk membantu mengunyah dan menelan.
b) Kelenjar Submandibula
Kelenjar Submandibula adalah sepasang kelenjar yang
terletak di rahang bawah, di atas otot digatrik.Produksi sekresinya adalah
campuran serous dan mukous dan masuk ke mulut melalui duktus Wharton.Walaupun
lebih kecil daripada kelenjar parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral
diproduksi oleh kelenjar ini.
c) Kelenjar Sublingua
Kelenjar Sublingua adalah sepasang kelenjar yang
terletak di bawah lidah di dekat kelenjar submandibula.Sekitar 5% air liur yang
masuk ke kavum oral keluar dari kelenjar ini.
d) Kelenjar Liur Minor
Terdapat lebih dari 600 kelenjar liur minor yang
terletak di kacum oral di dalam lamina propria mukosa oral.Diameternya 1-2mm.
Kelenjar ini biasanya merupakan sejumlah asinus yang terhubung dalam lobulus
kecil. Kelenjar liur minor mungkin mempunyai saluran ekskresi bersama dengan
kelenjar minor yang lain, atau mungkin juga mempunyai saluran sendiri. Secara
alami, sekresi utamanya adalah mukous (kecuali Kelenjar Von Ebner) dan
mempunyai banyak fungsi, seperti membasahi kavum oral dengan saliva.Masalah
gigi biasanya berhubungan dengan kelenjar liur minor.
e) Hati.
Hati
merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini
memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat.
f) Kandung Empedu.
Kandung
empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu
yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari
melalui saluran
empedu.
o Empedu memiliki 2
fungsi penting yaitu:
a)
Membantu
pencernaan dan penyerapan lemak , bukan karena enzim dalam empedu yang menyebabkan
pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu dalam empedu melakukan dua hal :
1.
Asam
empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar dalam makanan
menjadi banyak partikel kecil, permukaan partikel tersebut dapat diserang oleh
enzim lipase yang disekresikan dalam getah pancreas.
2.
Asam
empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna melalui membran
mukosa intestinal.
b)
Berperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
g) Pankreas.
Merupakan
kelenjar yang strukturnya sama dengan kelenjar ludah dengan memilliki panjang ±
15 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar